Puisi Gus Mus

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Bismillah,

Menjawab Puisi KH Mustofa Bisri ( Gus Mus ) :

Aku pergi Tahlil…kau bilang amalan jahil…

Aku baca Shalawat Burdah…kau bilang itu Bid’ah…

Lalu aku harus bagaimana…???

Aku Bertawassul dengan baik…kau bilang aku Musyrik…

Aku ikut Majelis Dzikir…kau bilang aku Kafir…

Lalu aku harus bagaimana…???

Aku Shalat pakai Lafadz Niat…kau bilang aku Sesat…
Aku mengadakan Maulid…kau bilang tak ada Dalil yang Valid…

Lalu aku harus bagaimana…???

Aku Gemar Berziarah…kau bilang aku Alap-Alap Berkah…

Aku mengadakan Selamatan…kau bilang aku Pemuja Setan…

Lalu aku harus bagaimana…???

Aku pergi Yasinan…kau bilang itu tak Membawa Kebaikan…

Aku ikut Tasawuf Sufi…malah kau suruh aku Menjauhi…

Ya Sudahlah….aku ikut kalian… 
Kan kupakai Celana Cingkrang….agar kau senang…

Kan kupanjangkan Jenggot…agar dikira berbobot…

Kan kuhitamkan Jidat…agar dikira Ahli Ijtihad…

Aku kan sering Menghujat…biar dikira Hebat…

Aku kan sering Mencela…biar dikira Mulia….

Ya Sudahlah….Aku pasrah pada Tuhan… Yang kusembah….

@@ Jawaban : @@

Nabi mengajari ber-tahlil, tahmid, tasbih yang syar’i, tapi engkau buat
tahlilan 

Nabi telah mengajarkan sholawat dan keutamaannya, tapi engkau membuat sholawat burdah dan Bid’ah

Para sahabat bertawassul saat Nabi hidup saja, tapi engkau bertawassul kepada orang mati

Para sahabat melarang dzikir secara berjamaah tapi engkau membiasakannya

Nabi dan para sahabat tidak pernah melafadzkan niat tapi engkau melakukannya

Nabi dan para sahabat tidak merayakan maulid nabi, tapi engkau merayakannya

Ziarah untuk mengingat kematian, tapi engkau buat untuk bertawassul

Allah turunkan 114 Surat Alquran agar dipelajari, tapi kamu mengkhususkan yasin sebagai acara
rutin

Nabi berwasiat agar berpegang terhadap sunnahnya, para
sahabatnya tapi kamu buat ajaran yang menyelisihinya

Tidak isbal, memelihara jenggot bukan kemauan kita, bukan pula tradisi arab, tapi sunnah Nabi hitamnya jidat bukan kemauan, bukan pula sunnah, tapi murni alamiah 

Kini yang menghampirimu adalah orang yang memberi nasehat, bukan pencela maupun penghujat

Jika engkau rela dirimu tetap begini, ya sudah lah aku pasrah atas kejahilanmu, maka lakukanlah semaumu

— dari facebook —

Tinggalkan komentar